Profil Desa Kerep

Ketahui informasi secara rinci Desa Kerep mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kerep

Tentang Kami

Profil Desa Kerep, Kecamatan Kemiri, Purworejo. Mengupas potensi desa dari filosofi ‘Kerep’ (Rapat/Rindang), menyoroti sinergi ekonomi antara pertanian terpadu, sektor peternakan kambing yang maju, dan pemanfaatan bambu yang multifungsi.

  • Ekonomi Terpadu yang Diversifikasi

    Kekuatan utama Desa Kerep terletak pada model ekonomi terpadu yang menyinergikan tiga pilar: pertanian pangan (padi), peternakan kambing yang berkembang pesat, dan pemanfaatan sumber daya bambu.

  • Lanskap Geografis Transisi

    Memiliki kontur wilayah yang beragam dari dataran rendah hingga perbukitan landai, memungkinkan Desa Kerep untuk mengembangkan berbagai jenis komoditas pertanian dan peternakan secara optimal.

  • Filosofi "Kerep" sebagai Modal Sosial

    Nama desa yang berarti `rapat` atau `rindang` tercermin dalam kuatnya ikatan sosial dan semangat gotong royong masyarakatnya, yang menjadi fondasi utama dalam pembangunan desa.

XM Broker

Di dalam mozaik pedesaan Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Desa Kerep hadir dengan identitas yang kuat dan khas, tercermin dari namanya sendiri. "Kerep", sebuah kata dalam bahasa Jawa yang berarti rapat, rindang, atau lebat, bukan sekadar label, melainkan sebuah deskripsi akurat mengenai kekayaan sumber daya alam dan kerapatan ikatan sosial masyarakatnya. Desa ini adalah contoh unggul bagaimana sebuah wilayah mampu mengoptimalkan lanskapnya yang beragam untuk membangun sistem ekonomi yang tangguh dan terintegrasi.Desa Kerep tidak hanya bertumpu pada satu komoditas, melainkan menyinergikan kekuatan pertanian pangan, potensi peternakan yang terus berkembang dan pemanfaatan bambu yang multifungsi. Profil ini akan mengupas secara mendalam bagaimana Desa Kerep memaknai filosofi namanya menjadi sebuah kekuatan pendorong kemajuan, kesejahteraan, dan harmoni.

Geografi Transisi dan Lanskap yang Beragam

Secara geografis, Desa Kerep terletak di zona transisi Kecamatan Kemiri, sebuah wilayah yang menjadi pertemuan antara karakter dataran rendah di bagian selatan dan kontur perbukitan di bagian utara. Kondisi ini menganugerahi Desa Kerep lanskap yang sangat beragam, mulai dari hamparan sawah irigasi yang subur hingga lahan tegalan dan perbukitan landai yang ditumbuhi aneka tanaman keras dan rumpun bambu yang lebat.Batas-batas wilayah Desa Kerep secara administratif adalah sebagai berikut:

  • Berbatasan dengan Desa Wonosuko

  • Berbatasan dengan Desa Rejosari dan Desa Dilem

  • Berbatasan dengan Desa Sidodadi

  • Berbatasan dengan Desa Kemiri Kidul

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru yang dirilis dalam "Kecamatan Kemiri dalam Angka 2025", Desa Kerep memiliki luas wilayah 2,36 kilometer persegi. Dengan jumlah penduduk yang diproyeksikan mencapai 2.350 jiwa pada tahun 2025, desa ini memiliki tingkat kepadatan sekitar 996 jiwa per kilometer persegi. Keragaman lanskap ini menjadi fondasi utama bagi diversifikasi ekonomi yang menjadi ciri khas Desa Kerep.

Filosofi "Kerep" dalam Sejarah dan Tata Kelola

Asal-usul nama "Kerep" diyakini kuat berasal dari kondisi alamiah wilayah ini di masa lampau yang dipenuhi oleh rumpun bambu yang sangat lebat dan rapat (pring kerep). Hutan bambu ini menjadi sumber kehidupan awal bagi masyarakat, menyediakan bahan untuk membangun rumah, membuat peralatan, hingga menjadi sumber pangan. Filosofi "kerap" ini kemudian bergeser makna, tidak hanya merujuk pada vegetasi, tetapi juga pada kerapatan jalinan sosial warganya yang hidup berdampingan dengan erat dan saling membantu.Semangat kebersamaan ini menjadi modal sosial yang esensial dalam tata kelola pemerintahan desa. Pemerintah Desa Kerep, yang dipimpin oleh Kepala Desa dan didukung perangkatnya, secara aktif melibatkan masyarakat dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Lembaga-lembaga seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kelompok Tani, Kelompok Ternak, dan PKK menjadi mitra strategis yang memastikan program pembangunan berjalan dari bawah ke atas (bottom-up) dan tepat sasaran.

Perekonomian Diversifikasi: Sinergi Pertanian, Peternakan, dan Bambu

Kekuatan ekonomi Desa Kerep terletak pada kemampuannya untuk tidak bergantung pada satu sektor tunggal. Model pertanian terpadu menjadi kunci resiliensi ekonomi warganya.Di lahan dataran rendah, pertanian pangan menjadi prioritas utama. Sawah-sawah irigasi yang subur menghasilkan padi berkualitas yang menjadi penyangga ketahanan pangan desa. Di lahan yang lebih tinggi atau tegalan, petani menanam palawija seperti jagung, singkong, dan kacang-kacangan.Sektor yang menjadi unggulan dan terus berkembang pesat adalah peternakan. Desa Kerep dikenal sebagai salah satu sentra peternakan kambing, terutama jenis Kambing Peranakan Etawa (PE) dan Jawa Randu. Kondisi alam yang kaya akan vegetasi menyediakan pasokan pakan ternak (hijauan) yang melimpah. Banyak keluarga menjadikan ternak kambing sebagai tabungan hidup dan sumber pendapatan utama. Kelompok Tani Ternak di desa ini sangat aktif, menjadi wadah bagi peternak untuk berbagi ilmu, mengakses program pemerintah, dan memasarkan ternak mereka secara kolektif.Keunikan Desa Kerep disempurnakan oleh potensi bambu yang multifungsi. Sesuai dengan asal-usul namanya, rumpun bambu masih banyak ditemukan di desa ini. Bambu tidak hanya dilihat sebagai tanaman liar, tetapi sebagai sumber daya ekonomi yang fleksibel. Warga memanfaatkannya untuk berbagai kebutuhan: tunasnya yang muda (rebung) diolah menjadi sayuran lezat, batangnya digunakan sebagai bahan baku kerajinan tangan seperti besek, kipas, dan perabotan, serta dimanfaatkan sebagai bahan bangunan yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk membuat gazebo atau pagar.

Pembangunan Infrastruktur untuk Mendukung Ekonomi Lokal

Pemerintah desa memfokuskan pembangunan infrastruktur untuk menopang ketiga pilar ekonominya. Pembangunan dan normalisasi saluran irigasi terus dilakukan untuk menjamin pasokan air ke lahan persawahan. Di sisi lain, perkerasan dan pelebaran jalan usaha tani dan jalan antardusun menjadi prioritas untuk mempermudah akses pengangkutan hasil panen, distribusi pakan ternak, dan pengiriman produk bambu ke luar desa. Infrastruktur jalan yang baik secara langsung memotong biaya transportasi dan meningkatkan keuntungan bagi para petani dan perajin.

Kehidupan Sosial dan Budaya yang Erat

Sesuai dengan filosofi "Kerep", kehidupan sosial di desa ini terjalin dengan sangat erat. Tradisi gotong royong masih mendarah daging, terlihat dalam kegiatan kerja bakti, acara hajatan, maupun saat ada warga yang tertimpa musibah. Keaktifan dalam kelompok pengajian, arisan, dan organisasi kepemudaan Karang Taruna menjadi perekat yang memperkuat hubungan antarwarga. Ikatan sosial yang kuat ini menjadi jaring pengaman sosial yang efektif dan mempercepat proses penyelesaian masalah komunal.

Penutup: Desa Berdaya dengan Sumber Daya Melimpah

Desa Kerep adalah sebuah bukti nyata bagaimana sebuah desa dapat memaksimalkan potensi geografisnya yang beragam menjadi sebuah kekuatan ekonomi yang terintegrasi. Dengan menyinergikan pertanian, peternakan, dan pemanfaatan sumber daya alam seperti bambu, Desa Kerep membangun fondasi ekonomi yang tidak hanya produktif tetapi juga berkelanjutan.Tantangan di masa depan adalah meningkatkan nilai tambah dari setiap produk unggulannya. Inovasi dalam pengolahan pascapanen, pengemasan produk bambu yang lebih modern, dan pengembangan pasar ternak secara digital adalah beberapa langkah yang dapat ditempuh. Dengan modal sosial yang kuat dan sumber daya alam yang melimpah, Desa Kerep memiliki semua syarat untuk terus tumbuh menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan tetap memegang teguh filosofi kebersamaan yang menjadi akarnya.